Hoam.. Ngantuk, ngerjain tugas 3bab pagi-pagi buta adalah hal yang tidak patut dicontoh, bikin ni mata kayak orang mabok, beler seharian, ngerjain Pra Semester kacau, mana makan cuma pake roti, untungnya gue ga lupa pake celana.(that's gonna worst if i do that).
Hari ini, shit hell lah, sial poll, hampir ketabrak om om yang jalannya kayak keong lah(kaga masup akal sama sekali, dia ga sadar dia mao nabrak), Presemester yang keluar pasal semua(otak gue kan masih pentium pak T_T), dan yang paling gue kesel dicuekin pas lagi belanja di Indomaret, asli malu banget.
Hari ini, shit hell lah, sial poll, hampir ketabrak om om yang jalannya kayak keong lah(kaga masup akal sama sekali, dia ga sadar dia mao nabrak), Presemester yang keluar pasal semua(otak gue kan masih pentium pak T_T), dan yang paling gue kesel dicuekin pas lagi belanja di Indomaret, asli malu banget.
u_u
Forgetin lah, mungkin untung sedang pergi bersama teman-temannya. Sama kayak, Sahabat-sahabat yang gue dapet dari sahabat dari sahabat gue(duh, gimana ceritanya yah), yak sebut saja mereka dengan "mereka".
Sahabat yang kirain gue sahabat gue, yang sebelumnya gue anggap saudara gue sendiri, yang gue anggep sebagai kepompong yang akan menetas menjadi kupu kupu.(krrr, bahasa gue)..
Ternyata "mereka", ga lebih dari sekumpulan ulat yang gagal panen, mereka menjadi ulat bulu, jadi parasit. Banyak, kesel yang gue pendem sendiri, banyak, dan bukannya menambal mereka malah menggalinya semakin dalam.
Pernah ga lo ngerasain, makan pete? Enak awalnya, tapi nyiksa ujung-ujungnya, eh? belum? coba deh enak tauk. Nah kira-kira itu yang gue rasain, kebanyakan dari "mereka" membuat gue seperti itu. Dateng ga diundang kalo ada perlu, pulang minta dianter kalo perlunya udahan, beda tipis lah ama jelangkung. "Mereka" tuh sama aja kayak orang makan ga bayar.
Duh, jadi inget setahun yang lalu pas masih SMA, temen-teman yang selalu ada waktu gue butuh, dan gue yang selalu ada kalo mereka butuh, ketawa bareng, cerita bareng, bolos bareng, main futsal bareng, maka dikantin bareng, ngatain orang autis bareng, nyanyi-nyanyi bareng, dan ngelakuin hal-hal konyol yang diluar nalar bareng-bareng, bahkan pernah kencing bareng.(yang terakhir bercanda doang kok)
Faktanya, masa putih abu ga bisa diulang, namun gue masih tuh berhubungan dengan "keluarga" gue, mereka masih kayak dulu, ga ada yang berubah. Temen gue agus CM(cacat mental, julukannya doang, ga ada orang cacat mental bisa lulus UAN di SMA orang normal), dia kalo ga salah di jakarta, kerja, dan tingkahnya masih seperti dulu, tingkahnya ga grown up masih kayak orang cacat yang ga bisa diem, tapi masalah kepribadian dia grown up abis.
Hal ini beda banget dengan "mereka", they're pathetic, baru juga "sahabatan" stengah tahun, tingkahnya berubah sekitar 120 derajat dengan titik x tertumpu pada titik y dengan kuadrat 3 bla bla bla.. ribet kan? Itulah mereka. "mereka" pandai mengcover diri "mereka" dengan cover keren, padahal isinya sama: punya lo punya gue, punya gue ya punya gue.
hei, tapi ada juga dua diantara "mereka", yang gue anggep saudara gue. They always be there to hear me.
:D
:D
Huft, jadi pengen punya doraemon. Tapi, it's the real life man, hidup ini keras.
:D
:D
Saat kita jatuh, sahabat, teman, dan keluarga paling tidak akan mencoba untuk ada. Tapi "mereka" tidak, "mereka" hanya hadir saat kita diatas.
Jadi, yang harus kita lakukan adalah mencoba untuk menolak segala sesuatu yang "mereka" tawarkan, karena sebenarnya, mereka melakukan itu ga "GRATIS", simbiosis bermain disini. Adek-adek kelas yang baru mau kuliah, sekedar informasi, persahabatan kuliah sunguh berbeda dengan SMA, jadi nikmatilah selagi masih SMA. Jamaah ooooo jamaah.. Alhamdu..
FYI udah maghrib disini, kepala gue mulai puyeng, dan perut gue keroncongan sore-sore. stay tune, and see ya comrades.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar