Jumat, 15 Februari 2013

3 in 1

3 in 1. Three in one. Tri in wan. tiga dalam satu. Ya postingan kali ini isinya tentang 3 orang sekaligus dalam satu tempat pertemuan yang sama. Postingan ini merupakan umpan balik yang gue bikin dari postingan blog LAZYUDA , yang ngetrigger gue untuk menceritakan seseorang yang disebut "D" di postingannya.Tapi, dalam postingan ini gue ga bisa lepas dari 2 orang lain, yang berkaitan dengan cerita tentang "D". Kejadiannya dimulai ketika gue kelas 3 SMP. Dan semua yang ditulis disini adalah nyata, dan tidak ada niat untuk menyinggung siapapun.

DIAN

Dian, merupakan spesies makhluk yang diciptakan dengan kelamin perempuan, ya perempuan(ya iyalah). Dian, cantik, baik, anak yang manis, dan jahil. Gue dan Dian pertama ketemu ditempat les yang sama dengan Yuda , Tempat les ini ternyata menyimpan banyak kenangan.

kelas kita saat itu sempit dan kecil, kursinya merangkap meja terbuat dari kayu, berdempetan tidak ada jarak, hanya ada jalan lowong di tengah, maklum sih, waktu itu tempet les ini baru buka, dan baru mulai mau gede namanya. Pertama les, kelas seperti dikotakan dengan,"sebelah kiri perempuan, sebelah kanan cowok". Kerjaan gue, Yuda, Guntar, dan temen kita Bokir, saat itu adalah main, ga ada seriusnya dikelas. Cerita apaan tauk, tentang film ditivi kalo ga salah. 

Kalo ga salah Habibie & Ainun, itu loh film tentang orang dikejer kejer orang lain yang udah mati tapi dikendaliin virus, ato biasa kita sebut zombie. Eh Resident Evil deng. Dari dulu emang kalo ketemu Yuda paling sering ngomongin film. Mungkin hobinya dia nonton, kebawa sampe sekarang tuh, blognya ada tulisan Life Like Movies.

Diseberang deretan cewe', gue ngelirik lirik, maklum waktu itu gue baru kenal apa yang namanya pacaran. Yang pertama gue lirik adalah..... DIAN. Ya Dian yang cantik itu. Pandangan menelaah sekitar. Disebelahnya ada temannya Ica yang biasa aja. Didepan ada cewe yang cantik, keturunan arab sepertinya, terlihat dari hidungnya, manis dan aw, Seksi memakai rok mini jeans, dan baju kaos ketat. Lalu mata gue kembali ke pembicaraan Yuda, yang kembali cerita asik sendiri, dengan Guntar yang mengangguk-angguk tidak jelas, wajahnya cenguk. Bokir asik memaikan giginya, dan makan jajanan 500an, Chiki-chikian sepertinya.

Gue itu gimana? Gue kasih tau elo ya, gue waktu itu, pake kemeja item gambar sepidermen, dalemnya kaos item, kemejanya ga dikancing, naek sepeda, topi coklat dibalik, celana gobor. Gue? lu masih nanya?! Gue cupu.  Tapi gue selalu ngerasa keren tiap turunan terakhir sebelum nyampe tempet les, baju kemeja yang ga gue kancing itu ngibar ngibar ga jelas. berasa Ali Topan anak jalanan gue.

Back to Dian, Dian senyum kegue sesaat setelah gue ngelirik dia lagi. Gue salting, dan langsung sok sok gabung percakapan sama temen temen gue. Rasa suka gue ke Dian meningkat. Tapi semua terbentur suatu dinding yang gede, gede banget, segede gigi bokir; Yuda naksir dia juga. iya. YUDA NAKSIR DIA JUGA!

Gokil men, gue ditandingin ama yuda? kelebihan dia apa? lo nanya? entah gue ga tau.
:D
Tapi yang pasti jaman itu, dia tampak keren dan gaul, lebih tinggi, bisa main gitar,cool, banyak deh ceewe yang naksir dia.gue? kecil pendek item kek upil, tapi gue bersyukur gue juga banyak yang naksir. Kenapa? nanti lo semua bakal tau.

Setelah tau hal itu, gue urung mendekati Dian. Mati satu, tumbuh seribu sepertinya berlaku.

Nb: Lu kira' cerita Dian selesai? Nanti ada lagi. Intinya dia dicerita ini.

FLO

Flo, gadis keturunan India ternyata, bukan Arab. Gue mengalihkan pandangan dari Dian ke Flo. Dunia sepertinya berputar. Ajigile, cewek secakep itu mau gue coba dapetin. Iya! hati gue mantap, jalan gue tegap. Gue siap. Gue deketin Flo, dengan sedikit ga pede, o.k o.k gue ngaku, dengan banyak ga pede. Gue ajak ngobrol, namanya siapa, sekolah dimana, hobinya apa, udah makan belum, mau jadi apa kalo uda gede, mau jadi istri gue gak,(--") enggak gak sejauh itu kok, cuma short conversate aja, soalnya guru lesnya uda didedapn kelas. Tidak lupa gue minta nomornya sebelum diambil yuda lagi terlambat.

beberapa hari kemudian;
Gue panas dingin, Flo ngerespon sms gue. Gue nembak dia. dia jawab. Ya saya mau. Alasannya simpel, kita saling suka, ga ada alasan lain.(alasan pertama, orang suka sama gue). Kita pacaran lewat sms, karena kadang gue ngajak ketemuan dia lagi ada kerjaan, dia ngajak ketemuan, gue asik maen ps. puncaknya 2minggu kemudian, gue janjian sama dia didepan rumah gue. Tepatnya diayunan depan rumah gue. Gue nunggu setengah jam, dan dia keliatan dari arah rumahnya, yang ga begitu jauh ternyata dari rumah gue. Dia cantik, dengan dandanan yang sama pada waktu pertama bertemu, gue senyum. Dia senyum, gue membersihkan tempat duduk ayunan disebelah gue, bangkit sedikit dan berdiri. Flo, masih nengok kearah gue, dan terus jalan. Gue masih dengan kebegoan gue, senyum dan cuman ngeliatin. Flo semakin jauh, gue ngeliatin siluetnya hilang diujing satu nya. Dia cuma lewat. Gue yang bengong, langsung sadar dan refleks meng-sms Flo. Dia bilang dia malu kerumah.

Gue langsung nganggep dia ga serius dan menghilang untuk beberapa waktu. Disisi lain. Yuda keluar dari les, dan ternyata uda putus sama Dian. Entah harus bersyukur atau bagaimana, gue bingung. Disatu sisi, gue emang sukanya ama Dian dari awal walaupun dia ga secakep dan semodis Flo. Disisi lain Yuda adalah temen gue. Tapi kan dia udah keluar les dan udah putus lagi. Kasus Flo pun gue tutup dengan pemutusan sepihak.
Jahat sekali bukan. Makanya untuk yang merasa dulu saya sakiti saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin hati kalian sakit. Tapi yah mau dibegimanakan lagi saya tidak bisa mengulanginya lagi.(serius amat)

ICA

GUE HARUS BISA DEKETIN DIAN! itu yang ada dipikiran gue saat itu. gue ga peduli mau ada ujian komperhensif atau apalah itu diles. Waktu diles saat itu gue pergunakan buat pdkt Dian. Kata orang kalo lo mau dapetin cewe cakep, deketin temennya, inget deketin, jangan jadian sama temennya.

Gue adalah contoh orang fail.

Gue malah jadian sama temennya, Ica. Yang baru gue sadar bahwa gue nembak dia, kesokan paginya, dan itupun gue sadar satu hal, yang gue minta tadi siang itu nomor Dian, tapi yang dikasih Ica ternyata nomornya dia sendiri. dan sebenernya Ica lah yang mancing, dengan bilang bahwa dia suka gue. Alasanya? nanti gue cerita dibawah, biar lo penasaran. Ica ga jelek jelek amat, tapi ga terlalu cantik juga. Tipikal cewek tomboy. Seneng pake kemeja. Di les, orang pertama yang bawa motor sendiri itu dia. Yang orang notice pas liat dia. Badannya bagus berisi. Tapi entah kenapa, gue ga mau dia, gue maunya Dian. wlaupun Dian badanya kurus ceking.
Segitunya gue dulu.

Seperti yang sudah sudah, gue dan ica cuma berjalan 2minggu. Gue yang mutusin. karena dihari ke 13, dia bilang alasan dia suka sama gue. Dia suka gue karena gue mirip mantannya(alasan kedua, orang suka gue). dan gue sangat ga suka disama-samain sama orang lain.

Kita putus dan perburuan Dian kembali berlangsung. Namun gue telat. DIAN UDAH KELUAR DARI LES!
Dan semua petunjuk dia ada dimana uda ilang, temennya uda gue gituin, mana mau coba dia nolongin gue.

Dian dan gue? Seperti ga pernah ada apa-apa dan Dian ga pernah tau bahwa gue ada apa apa sama dia. Meskipun waktu itu gue naksir segitunya ama dia. gue pun perlahan melupakan semuanya. Senyum manisnya dia, kejahilannya dia, memandangi dia dan yuda yang sedang bercanda dikelas dari belakang, sejenak dia mencoret tangan yuda, lalu mereka berdua tertawa. Naas. Yang paling buruk gue ga bisa liat dia lagi.

Today's Life

Setelah keluar dari les, beberapa tahun kemudian, sekitar kelas 1 akhir atau 2 SMA awal, gue dapet nomornya Dian. dan gue dapet kabar kalo Dian sempet jadian lagi sama yuda tapi disiasiain lagi sama yuda. Gue waktu itu pengen marah sama yuda. Tapi gue ga punya alasan yang jelas kan? :D
Jadi setelah gue dapet nomornya dari seorang teman lain. Gue sms diah. Gue bilang kangen. Dan pengen ketemu. Yang gue ga nyangka, dia ngerespon balik, dan bilang yes she was miss me too. Kita janjian ketemu. kita ketemu cuma sebentar, karena kecupuan gue yang terlalu kuat naksir sama dia. ga selang setelah PDKT yang ga terlalu lama, gue beraniin diri nembak dia, seadanya, segoblok-gobloknya. Dan yang gue ga nyangka Dian bilang; Gue juga suka kok win sama elu dari dulu, tapi setelah gue kenal yuda gue lebih suka dia dan ternyata gue salah milih dia, dua kali gue dikecewain sama dia, gue belum bisa nerima siapapun cowok dihati gue. 

Baik, gue mengerti. Yang bikin gue sedikit lepas adalah saat Dian bilang dia suka gue karena gue lugu, baik, suka bikin dia ketawa, terus pinter bahasa inggris(yang sebenernya gue cuma ngasal, dan belajar dari ngedenger lagu), dan yang terakhir; gue jago bikin puisi.(alasan ketiga, orang suka sama gue).

Setelah kejadian itu, gue dan Dian biasa saja, menjalani kehidupan masing masing seperti tidak ada apa apa yang pernah terjadi antara kita. Rasa kagum gue pun luntur ke Dian, sebenernya semenjak dia 2kali disakitin Yuda. Entah kenapa.

Suatu hari gue sedang makan dengan pacar gue yang sekarang merayakan ulang tahunnya dia dialah satu tempat makan terkenal dipangkalpinang, 3 atau 4 tahun yang lalu lah. Dan di tempat yang sama kebetulan ada mantan gue dan beberapa mantan gue yang lain lagi kumpul. Gue sedang menyuapkan steak itu kemulut pacar gue, dan Dian sms setelah lama dia gak sms. Setelah suapan itu, gue baca smsnya. Dia bilang kangen. Dan gue senyum kepacar gue. Lalu gue hapus sms Dian beserta nomornya, dan perlahan melupakan perasaan gue pernah naksir dia. Gue udah lupa rasa itu.

"Suatu ketika kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik untukmu. Jangan pernah menutup diri saat kau sendiri. Jangan meragukan orang yang benar benar mencintaimu. Sebelum dia pergi darimu dan berdua dengan yang lain. Tapi tinggalkan masa lalu jika kau telah berdua, kunci dan tutup hati itu untuk satu orang saja. yang ada dimasa ini. dan terus jaga sampai nanti."

*3 in 1, adalah tiga alasan orang suka sama gue sepertinya dari tiga orang yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar